Hardisk

Sebuah PC tanpa harddisk adalah sesuatu yang mustahil. Seiring dengan waktu, menyesuaikan dengan besarnya kebutuhan space yang dibutuhkan, juga dengan makin terjangkaunya harga sebuah harddisk membuat media penyimpanan ini makin dibutuhkan.
Menambahkan harddisk pada PC, sering digunakan untuk solusi penambahan ruang untuk media penyimpanan. Namun beberapa sistem memiliki keterbatasan untuk menerima harddisk baru. Hal ini terutama lebih disebabkan karena keterbatasan yang ada pada motherboard. Apa saja, dan bagaimana cara mengatasinya?


Masalah harddisk berukuran besar, pada sistem lama

Batasan harddisk berukuran besar, memang akan berbeda pada beberapa kelompok. Hal ini juga yang terjadi pada sistem Anda. Baik itu dikarenakan keterbatasan BIOS (basic input output system) pada motherboard, ataupun dikarenakan sistem operasi yang digunakan.
Kita sering mendengar masalah seperti ini. Saat pengguna PC memasang harddisk barunya pada sistem lama, hasilnya tidak terdeteksi. Ataupun jika terdeteksi tidak maksimal. Katakanlah harddisk baru berukuran 80 GB, namun hanya terdeteksi 32 GB.
Masalah-masalah tersebut, kebanyakan dapat teratasi dengan mengupdate BIOS motherboard Anda. Untuk hal ini Anda perlu mengacu pada buku manual motherboard yang tersedia. Update BIOS biasanya tersedia pada website produsen motherboard. Jika Anda masih berpikir, bahwa update BIOS motherboard adalah hal yang merepotkan, tidak demikian halnya untuk kebanyakan produk-produk terbaru belakangan ini.
Motherboard keluaran 1-2 tahun belakangan ini kebanyakan sudah dapat melakukan update BIOS dalam lingkungan Windows dengan GUI (graphic user interface), yang tentu saja akan memudahkan proses pelaksanaan update BIOS. Bandingkan dengan proses update BIOS terdahulu yang masih harus dilakukan via DOS murni.
Jika dua alternatif solusi tersebut sama sekali tidak menyelesaikan masalah hanya sedikit solusi alternatif yang tersisa. Anda dapat mencoba mencari PCI add-on controller card. Selain susah dicari, biasanya harga yang ditawarkan cukup mahal. Anda perlu mempertimbangkan untuk membeli sebuah motherboard baru yang tidak terlalu ketinggalan jaman. Bagaimanapun juga, dengan tidak terdeteksinya harddisk dengan sempurna, bahkan dengan melakukan update BIOS merupakan sebuah pertanda baik bahwa motherboard yang Anda miliki sudah ketinggalan jaman.
Keterbasan sistem lama Anda untuk mengenali harddisk juga bisa disebabkan keterbatasan yang dimiliki oleh sistem operasi yang digunakan. Biasanya hal ini akan terasa, jika Anda memanfaatkan harddisk berukuran lebih besar dari 120 GB yang memang mulai banyak tersedia di pasar komputer Indonesia.
Untuk masalah ini, yang diperlukan adalah mem-patch sistem operasi Anda. Untuk Windows 2000, yang diperlukan adalah Service Pack 3 (SP3), sedangkan untuk pengguna Windows XP perlu mengupdate-nya dengan SP1a.

Mempartisi harddsik

Inilah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan, setelah harddisk dikenali oleh sistem yang Anda miliki. Jika Anda menggunakan sistem operasi Windows 2000 ataupun Windows XP, hal ini sangat mudah digunakan.
Pertama, jangan lupa menggunakan user dengan right administrator. Masuk ke Computer Management, salah satu caranya dengan klik kanan pada My Computer kemudian pilih Manage. Pilih Disk Management. Anda bisa melakukan penambahan partisi dengan mudah, juga lengkap dengan proses format sesuai dengan file system pilihan Anda (khusus untuk FAT atau NTFS)
Jika Anda masih menggunakan sistem operasi Windows 9x, Anda tidak dapat melakukan partisi semudah itu tanpa software tambahan. Paling mudah dan nyaman salah satunya adalah dengan menggunakan PartitionMagic dari PowerQuest. Bahkan dengan menggunakan ini Anda dapat melakukan perubahan partisi, baik ukuran ataupun yang lainnya, tanpa menghilangkan data pada partisi yang bersangkutan. Aplikasi ini juga dapat membuat partisi dengan mudah untuk sistem operasi Linux (seperti ext2, ext3).

Menyesuaikan file system sesuai dengan kebutuhan, antara FAT dan NTFS

Untuk contoh berikut ini, kami akan sajikan dengan menggunakan Computer Management, yang tersedia pada Windows 2000 dan XP. Setelah partisi pada harddisk dibuat, Anda perlu menentukan file system yang akan digunakan.
File system FAT (file allocation table) menawarkan kompatibilitas yang baik. Kebanyakan sistem operasi mampu mengakses file system ini tanpa kesulitan. Bahkan dalam lingkungan DOS sekalipun, filesystem ini akan sangat mudah diakses. Itu berita baiknya.
Sayangnya file system ini mempunyai beberapa keterbatasan. Seperti untuk masalah security, user right, ataupun keterbatasan ukuran file maksimal. Untuk FAT32 hanya bisa dilakukan pada sebuah partisi yang tidak lebih besar dari 32 GB (32.768 MB), dengan besar sebuah file maksimal masing-masing adalah 2 GB.
File system NTFS untuk sistem operasi Windows menawarkan fasilitas yang lebih baik. Terutama untuk security, enkripsi, disk quota, pengaturan user right juga efektifitas penggunaan space. Sayangnya NTFS tidak kompatibel dengan sistem operasi Windows 95/98 maupun Me.

Jadi jika Anda memerlukan partisi yang bisa diakses oleh sistem operasi Windows 95/98/Me, sebaiknya Anda memilih file system FAT32. Jika Anda tidak perlu memikirkan kompatibilitas dengan sistem operasi lain, pilihlah NTFS yang memiliki keleluasaan yang jauh lebih baik.

Meng-convert partisi FAT menjadi NTFS

Setelah membaca uraian di atas, mungkin akan membuat Anda tertarik untuk memiliki partisi dengan file system NTFS. Apalagi untuk Anda yang sering menggunakan PC untuk mengkonversi digital video. Seringkali kegiatan ini akan membutuhkan file system yang memperbolehkan membuat satu file dalam ukuran yang besar sampai satuan beberapa gigabyte. Ini tentu tidak akan diatasi dengan memanfaatkan file system FAT32.
Anda dapat melakukan proses konversi file system dari FAT32 ke NTFS. Windows 2000 dan XP mampu melakukannya. Meskipun proses ini relatif aman, tapi tidak ada salahnya untuk memback up data-data penting yang ada pada drive partisi yang bersangkutan. Kemudian cukup dengan menjalankan perintah berikut ini:
convert : /fs:ntfs
Kemudian ikuti langkah selanjutnya. Yaitu mengisi nama drive yang akan dikonversi, hal ini untuk konfirmasi, mencegah terjadinya kesalahan. Selanjutnya melakukan proses dismount, supaya partisi dapat dikonversi. Jawab ya, dengan menekan huruf [Y]. Kemudian tinggal menunggu. Waktu yang dibutuhkan tergantung dari ukuran partisi dan besarnya file yang ada pada partisi tersebut.

Instalasi dua atau lebih sistem operasi

Jika Anda masih termasuk baru di dunia PC, mungkin Anda perlu menyimak poin yang satu ini. Atau Anda bahkan belum memahami maksudnya? Di sini kami akan memberikan kiat untuk membuat komputer Anda memiliki lebih dari satu sistem operasi. Seperti contoh menggabungkan sistem operasi Windows 98 dengan Windows XP, dan seterusnya.
Yang perlu diperhatikan disini adalah, instal-lah sistem operasi yang lebih lama terdahulu. Baru instalasi sistem operasi yang lebih baru. Misalnya Anda ingin memiliki 3 sistem operasi Windows sekaligus dalam PC Anda, Windows 98, 2000 dan XP.
Pertama-tama install Windows 98 terlebih dahulu, diikuti dengan proses instalasi Windows 2000 baru kemudian Windows XP. Dengan demikian, instaler Windows akan membantu Anda untuk mebuat boot config secara otomatis. Disarankan untuk menginstalasi ketiga sistem operasi tersebut dalam partisi yang berbeda.
Jika Anda ingin menggabungkan sistem operasi Windows dengan Linux, sebaiknya install sistem operasi Windows Anda terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan proses untuk instalasi sitem operasi Linux Anda. Untuk kebutuhan ini jelas dibutuhkan dua partisi yang berbeda. Sebaiknya pisahkan partisi yang akan dibutuhkan Linux Anda. Meskipun beberapa proses instalasi Linux dapat melakukannya untuk Anda, namun hal ini akan banyak mempermudah proses selanjutnya.
Saran kami, letakan LILO bootloader pada MBR (master boot record) harddisk Anda. Ini akan lebih memastikan bootloader dapat berjalan dengan sempurna. Setidaknya jika tidak ada perubahan konfigurasi harddisk pada PC Anda.

Memanfaatkan lebih dari 4 drive

Dikarenakan satu dan lain hal, Anda mungkin akan memiliki jumlah drive yang lebih dari 4. Katakanlah dengan 2 drive optik, dan dua harddisk. Kemudian Anda berniat menghubungkan satu harddisk tambahan.
Dahulu, satu-satunya solusi adalah dengan memanfaatkan card controller tambahan. Namun seperti telah disampaikan sebelumnya, harganya relatif mahal dan tidak mudah untuk ditemukan dipasaran.
Beruntunglah sekarang sudah ada konektor SATA untuk harddisk. Ini akan memungkinkan Anda memiliki lebih dari empat drive pada PC Anda. Yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan setting pada BIOS Anda. Setelah itu, Anda dapat mengakses file pada drive kelima Anda dan seterusnya.
Perlu diperhatikan adalah kemampuan power supply yang digunakan. Dengan demikian banyak drive, belum lagi perangkat yang lain akan menguras daya dari power supply Anda. Pastikan Anda memiliki power supply yang memadai (tidak kurang dari 350 Watt) atau Anda akan mengalami sistem yang sangat tidak stabil. Atau bahkan dalam beberapa kasus sama sekali gagal beroperasi.

Malicious code

Kode jahat/perusak (malicious codes atau disingkat malcodes) didefinisikan sebagai semua macam program, makro atau script yang dapat diesekusi dan dibuat dengan tujuan untuk merusak sistem komputer. Oleh karena itu bug yang dibuat secara tidak sengaja oleh programer, tidak termasuk dalam kategori ini. Tetapi untuk bug yang benar-benar mengganggu, banyak orang mengkategorikannya sebagai malcode.


Dahulu digunakan istilah "Malware (= Malicious Software)" ditujukan untuk malcode. Tetapi istilah ini terlalu lemah dan sempit, sehingga e-mail palsu/bohong yang notabene bukan software tidak dapat dimasukkan dalam golongan ini. Oleh karena itu digunakan istilah malcode, bukan malware.
Klasifikasi

Kode perusak dapat digolongkan dalam 3 macam golongan: virus, worm dan Trojan Horses, serta beberapa program yang memiliki bug.

Virus

Virus memiliki kemampuan jahat untuk mereproduksi diri mereka sendiri dan terdiri dari kumpulan kode yang dapat memodifikasi target kode yang sedang berjalan, atau dapat pula memodifikasi struktur internal target kode, sehingga target kode sebelum berjalan dipaksa menjalankan virus.

Virus sering menampilkan pesan yang tidak disukai, merusak tampilan display, menghapus memory C-MOS, merusak informasi dalam hard disk dll. Efek yang ditimbulkan virus mengalami perkembangan yang cukup serius akhir-akhir ini.

Contoh virus: Brain, Ohe half, Die hard, XM/Laroux, Win95/CIH

Virus masih dapat dibagi lagi dalam beberapa kategori:

1. Boot Virus: Jika komputer dinyalakan, sebuah inisial program di boot sector akan dijalankan. Virus yang berada di boot sector disebut boot virus.

2. File Virus: File virus adalah virus yang menginfeksi executable program. Dilaporkan bahwa hampir 80% virus adalah file virus.

3. Multipartite Virus: Virus yang menginfeksi baik boot sector dan file.

4. Macro Virus: Belakangan diketemukan. Targetnya bukan executable program, tetapi file dokument seperti Microsoft Excel atau Word. Ia akan memulai menginfeksi bila program aplikasi membaca dokumen yang berisi macro.

Worm

Worm ditujukan kepada program yang mengkopi dirinya sendiri ke HANYA memory komputer. Perbedaan mendasar dari worm dan virus adalah, apakah menginfeksi target code atau tidak. Virus menginfeksi target code, tetapi worm tidak. Worm hanya ngendon di memory.

Worm pada awalnya diketemukan di large computer (1970-an), dan akhir- akhir ini saja diketemukan di komputer kecil seperti PC. Terutama sejak 1999, dimana work banyak beredar melalui media email.

Contoh worm: I-Worm/Happy99(Ska), I-Worm/ExploreZIP, I-Worm/PrettyPark, I-Worm/MyPics

Trojan Horse

Trojan Horse diproduksi dengan tujuan jahat. Berbeda dengan virus, Trojan Horse tidak dapat memproduksi diri sendiri. Pada umumnya, mereka dibawa oleh utility program lainnya. Utility program tersebut mengandung dirinya, atau Trojan Horse itu sendiri ber"lagak" sebagai utility program.

Contoh Trojan Horse: Win-Trojan/Back Orifice, Win-Trojan/SubSeven, Win-Trojan/Ecokys(Korean)

Trojan Horse masih dapat dibagi lagi menjadi:

1. DOS Trojan Horse: Trojan Horse yang berjalan di DOS. Ia mengurangi kecepatan komputer atau menghapus file-file pada hari atau situasi tertentu.

2. Windows Trojan Horse: Dijalankan di system Microsoft Windows. Jumlah Windows Trojan Horse meningkat sejak 1998 dan digunakan sebagai program untuk hacking dengan tujuan jahat yang dapat mengkoleksi informasi dari komputer yang tersambung internet.
Trend Malcode di Jepang tahun 1999

Virus tradisional: 6%
Windows Virus: 8%
Worm: 31% (tahun 1998, hampir 0%)
Macro Virus: 55%
Referensi
Kyu-beom Hwang, Kwangjo Kim, Joonsang Beak, Charles Ahn, "Trend of Malicious Codes and Their Countermeasures

Content Management System

Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS,
pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan
penyediaan informasi yang sangat cepat. Masih segar dalam ingatan kita, betapa
sederhananya sebuah website di era tahun 90-an. Dengan hanya mengandalkan bahasa pemograman HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis,
sebuah perusahaan berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya
kepada para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi dalam perusahaan,
pihak manajeman mau tak mau haruslah berhubungan terlebih dahulu dengan
pihak Humas sebelum akhirnya semua bahan diserahkan kepada pihak webmaster.
Pihak inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan terhadap isi website. Dapat
dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus-menerus, berulang kali dan dalam
kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk
memproses semuanya.

Selain tidak efisien, biaya operasional yang harus dikeluarkan juga sangatlah
besar. Tentu saja situasi seperti ini tidak diinginkan oleh setiap orang. Dapat
dikatakan sebuah metode atau sistem yang dapat meningkatkan tingkat
produktivitas dan efisiensi dalam pengembangan website sangatlah dibutuhkan. Dan
salah satu solusi yang tepat untuk ini adalah dengan menerapkan Content
Management System atau CMS.
CMS secara sederhana dapat diartikan sebagai berikut: “Sebuah sistem yang
memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan
mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali
pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur
tangan langsung dari pihak webmaster” . Bukankah ini suatu hal yang efisien ?
Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat
senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan
tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website
secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat,
pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat
dengan mudah dilakukan.
CMS juga memberikan kefleksibelan dalam mengatur alur kerja atau
‘workflow’ dan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari
pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan
yang cukup pesat.

Ping Komputer lewat Web Browser

Dalam kehidupan sehari- hari mungkin terkadang kita merasa jenuh.Karena apa yang kita lakukan
setiap harinya selalu sama. Maka dari itu di dalam kehidupan ini perlu adanya perubahan baik dalam kehidupan sehari- hari maupun pekerjaan kantor.Demikian juga dengan pekerjaan yang
berhubungan dengan komputer.Rasa jenuh terkadang datang ketika kita mengerjakan tugas- tugas
kantor yang sering kali berhubungan dengan Command Prompt .Layar yang kita lihat hanyalah berwarna hitam dan tulisan putih,di bagian inilah perubahan sangat diperlukan.Perubahan dapat dilakukan dengan mengubah tampilan yang tadinya hitam putih menjadi berwarna dan memiliki tampilan menarik seperti yang ada di windows. Dalam melakukan perubahan tentunya dibutuhkan tools(peralatan)untuk membuatnya. Pada dasarnya windows memiliki beberapa bahasa pemrograman seperti Visual Basic Script dan Java Script yang dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi sederhana.Dengan bantuan HTML untuk membuat tampilan dan dipadu dengan salah satu bahasa pemrograman tersebut maka kita dapat membuat sebuah aplikasi sederhana yang
berbasis OOP(Object Oriented Programming)namun dapat melakukan tugas- tugas yang ada di Command Prompt .Program berikut ini merupakan program yang dibuat dengan salah satu bahasa
pemrograman Visual Basic Script dan digunakan untuk Ping komputer yang berada dalam satu jaringan dengan komputer Anda.

Untuk lebih jelasnya ketikkanlah script program dibawah ini dengan menggunakan Notepad lalu simpan dengan nama ping.html dan jangan lupa ubah Save as type yang tadinya dari Text Documents(*.txt) menjadi All Files.Jangan lupa juga untuk menonaktifkan Word Wrap yang ada di Notepad pada saat pengetikan script program.


<HTML>
<HEAD><TITLE>Ping Komputer Dengan WebBrowser</TITLE>
<SCRIPT LANGUAGE="VBScript">

<!--
Sub jalan1_OnClick
dim sistem, perintah, total
dim komando, baris, komputer
set perintah = CreateObject("Wscript.Shell")
set sistem = CreateObject("Scripting.FileSystemObject")
komputer = document.buku.teks1.value
komando = "command /c ping.exe " & komputer & " > C:\natan.dat"
perintah.run komando, 0, true
set temporer = sistem.GetFile("C:\natan.dat")
set buka_dokumen = temporer.OpenAsTextStream(1)
total = ""
do while buka_dokumen.AtEndOfStream <> true
baris = buka_dokumen.ReadLine + "
"
total = total+baris
loop
document.write "<B>Hasil Ping:</B>"
document.write "<Table border=1><tr><td>"
document.write total+"</br>"
document.write "</td></tr></Table>"
document.write "<INPUT NAME=kembali TYPE=BUTTON" &_
“ VALUE=Kembali! onClick=history.back()>"
buka_dokumen.close
temporer.delete
set buka_dokumen = nothing
set temporer = nothing
set perintah = nothing
set sistem = nothing
set total = nothing
End Sub

Sub jalan2_OnClick
window.close
End Sub
-->

</SCRIPT>
</HEAD>
<BODY>
<H3>Ping Komputer Dengan WebBrowser</H3><HR>
Masukkan nama komputer yang akan di ping.</BR>
Kemudian Klik tombol <B>"Ping!"</B></BR></BR>
[Program Karya Bangsa Indonesia]

<HR>
<FORM NAME="buku">
Masukkan Nama Komputer:
<INPUT NAME="teks1" TYPE="Text">
<INPUT NAME="jalan1" TYPE="BUTTON" VALUE="Ping!">
<INPUT NAME="jalan2" TYPE="BUTTON" VALUE="Keluar!">
</FORM>

</BODY>
</HTML>



Setelah mengetikan script program diatas simpanlah file tersebut kemudian jalankan file yang bernama ping.html .Program tersebut hanya dapat dijalankan melalui Internet Explorer saja.Program diatas telah diuji coba di sistem operasi Windows 98,Windows 2000 Professional dan Windows XP Professional Service Pack 2.Selamat belajar & bereksperimen.